Singkong Lampung Sokong 38% Indonesia, Unila Geber Teaching Industry Berbasis Cassava

ADSENSE 336 x 280
Tampak narasumber Workshop LPPM Unila, di Rektorat Unila, Jl. Sumantri Brodjonegoro, Gedongmeneng, Bandarlampung, Selasa (19/2/2019). Rektor Unila Prof Dr Ir Hasriadi Mat Akin MP: "Lampung penyokong 38% produksi cassava terbesar Indonesia. Indonesia penghasil terbesar ke-3 cassava dunia." Foto: Humas Unila.

Bandar Lampung, Kejarfakta.com -- Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Ir H Hasriadi Mat Akin MP menyatakan, Lampung adalah penyokong 38 persen produksi ubikayu (cassava) terbesar di seluruh Indonesia. Dan Indonesia jadi penghasil terbesar ke-3 cassava dunia.

Data tersebut jadi basis poin Unila yang sudah ambil peran sebagai universitas riset (research university) per 2016 dan pada akhir tahun itu pula dimandati Kemenristekdikti sebagai universitas pengelola dana riset mandiri, berderap maju menaja diri jadi universitas pengembang giat teaching industry berbasis cassava.

Guru Besar Fakultas Pertanian Unila ini menegaskan, aktivitas riset untuk menghasilkan produk pengembangan ilmu di Unila tercermin pada capaian peringkat 22 terbaik nasional jurnal internasional terindeks Scopus.

"Cassava salah satu fokus riset yang menjadi unggulan Unila," terang dia, saat membuka Workshop Penguatan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Sistem Inovasi Untuk Mendorong Daya Saing Daerah, gelaran Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unila, di ruang sidang lantai 2 Rektorat Unila, Selasa (19/2/2019).

Kebijakan Penguatan Sistem Inovasi yang tengah dicanangkan pemerintah, jadi materi disampaikan Kasubdit Sistem Informasi dan Diseminasi Inovasi Kemenristekdikti Dr M Amin ST MMSI, yang hadir bersama Kepala Balitbangnovda Lampung Ir Mulyadi Irsan MT, dan Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Lukman Djoyosoemarto SH, narasumber lainnya.

Penciptaan kemandirian menghadapi daya saing kini dan mendatang, dipaparkan Amin, jadi salah satu program strategis kementeriannya.
Kemandirian bangsa tercipta dari peran lembaga dan SDM berkualitas, litbang, inovasi, tenaga kerja terampil.

Peran itu, tambah dia, tidak lain untuk menghasilkan produktivitas dan nilai tambah pada segmen ekonomi, sosial, budaya, hingga tercipta kemandirian.

Rektor Unila berharap, workshop akan membangun kerja sama para peneliti, petani, pemerintah, dan pelaku industri mengembangkan teaching industry.

Di tempat yang sama, Rektor Unila dan Bupati Lampung Tengah usai kegiatan menandatangani Momerandum of Understanding (MoU) pengembangan riset cassava.

Saat workshop, Lukman menerangkan, sebagai kabupaten berdominasi profesi penduduk petani dan cassava sebagai tanaman mayoritas produksi, besarnya potensi produksi cassava jadi salah satu potensi pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Lamteng.

"Kami terus berupaya meningkatkan produktivitas dan mempertahankan keberlanjutannya. Selain menjaga kualitas produksi tapioka, upaya lain yakni peningkatan daya saing dengan produk luar negeri," kata Lukman.

Catatan redaksi, fokus taja diri Unila --data terbaru menduduki peringkat 15 versi pemeringkatan Webometric, dan peringkat 9 versi pemeringkatan International Collage & Universities (4ICU), sebagai pusat riset dan inovasi unggulan dibuktikan antara lain lewat pendirian Puslitbang Cassava LPPM Unila. [red/mzl]

from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com https://ift.tt/2tsk6rY
via IFTTT
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

Related Posts :

0 Response to "Singkong Lampung Sokong 38% Indonesia, Unila Geber Teaching Industry Berbasis Cassava"

Post a Comment