Dana Investasi Sri Mahkota Sulit Keluar, Diduga Ada Permainan Pihak Marketing AIA

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Eri Staf Marketing AIA diduga Mempermainkan Nasabah

Kota Metro, Kejarfakta.com -- Investasi jangka panjang yang telah disetorkannya sebanyak 50 juta untuk Platinum, dan 10 juta untuk Premium di tahun 2013 oleh Sri Mahkota ke pihak Bank Central Asia Cabang Kota Metro  3013 silam ternyata menuai kekecewaan bagi Sri Mahkota.

Dana yang dianggunkan ke salah satu Asuransi (AIA) dia bayarkan ke kantor bank (BCA) cabang Kota Metro  tersebut dengan pembuktian struke transper dari BCA.

Masih kata Sri Mahkota , dirinya tertarik mengikuti promo asuransi yang bergerak dibidang pendidikan itu awalnya dari staf marketing  yang bernama Eri.

“Karena awalnya saya setor ke dia dengan mengisi bukti setoran di tahun 2013 dan 2014, dengan jangka panjang selama tujuh tahun,” kata Sri.
Ironisnya, pada saat kontrak selesai dan sesuai dengan perjanjian awal, dirinya hendak melakukan penarikan, dana tersebut.

“Saya mulai mendapatkan alasan-alasan yang tidak masuk akal hingga bahkan  hingga dua bulan lebih lamanya tidak ada kejelasan perihal dana tersebut,” jelasnya.

“Jangankan untuk memberikan keuntungan dari investasi yang saya tanamkan di BCA cabang Metro Lampung itu, uang pokok saya ajah belum dikembalikan satu sen pun sampai sekarang. “Ungkap Sri.

Sri juga menceritakan Staf Marketing Eri pernah menransper dana sebesar Rp2.500 ribu ke rekening Sri Mahkota pada saat dia memberitahukan untuk polis syariah di setoran 10 juta, nasabah mendapatkan sebesar 28 juta.

“Eri juga menyarankan untuk mengecek ke rekening dan namun setelah dicek dana yang masuk ke rekeningtersebut  hanya  Rp2.500, tidak sesuai dengan apa yang di sampaikan,” katanya 

Merasa tidak puas nasabah mengajukan komplen ke Kantor pusat, dan keterangan dari pusat bahwa pusat pihak tidak pernah mentransper dana sebesar Rp2,500 ribu tersebut.

Bukti Komplen Nasabah ke Kantor Pusat yang di ACC

Masih kata Sri setelah pihak pusat AIA menanyakan soal dana transfer tersebut 
kepada Eri selaku marketing dan Eripun mengakui bahwa dana tersebut uang merupakan dana dari kantong Eri

Sehingga diapun menanyakan kembali persoalan tersebut, kepada Eri staf marketing yang menangani investasi tersebut.  

Yang lebih janggal lagi 4  hari yang lalu pihak pusat menransper dana ke rekening nasabah tersebut sebesar Rp20 juta untuk polis di platinum, sementara nasabah ingin pembayarannya seluruh  dana pokok sebesar  Rp50 juta di polis platinum, sementara  untuk sisa pembayaran polis Syariah dari setor awal 10 juta dan baru di terima nasabah  Rp9.800 ribu dari total 28 juta.

“Saya heran kenapa ini dicicil saya gak terima ini kalau begini, Eri sebagai Marketing itu akan saya tuntut sudah saya gak dapet untung saya merasa di permainkan ,” jelasnya

Ketika nasabah tersebut kembali menghubingi Eri, staf marketing itu hanya mengatakan “saya akan bertanggung jawab, saya akan berupaya menyelesaikannya dalam waktu dekat,” ujar nasabah menirukan ucapan Eri.

Persoalannya, dengnan jawaban-jawaban yang tidak jelas dan tidak singkron dengan hasil konfirmasi dan komplen di kantor pusat,  pihak marketing tersebut terindikasi memiliki permainan sendiri dalam menangani dana investasi nasabah tedrsebut. 

Sebab, banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan saat akan mencairkan kembali dana sebesar Rp50 juta tersebut dan tidak sesuai dengan perjanjian awal, bahkan pihak pusat menyatakan dana inves tersebut tidak terupdat. “Ini bagai mana coba udah labanya saya engak dapat dana saya juga keluarnya dicicil,” ungkap Sri 

Ketika dikonfirmas via Whatshap pihak marketing Eri tersebut menjelaskan dengan berbagai alibi , “Oh klo ini miss nya begini , angka Rp28 juta asumsi saya apabila bu sri membayar terus sampai minimal 5thn karena tahun ke 5 biaya potongan penalti lebih kecil aitu 10%, rinciannya tahun pertama  Rp10juta di kurang biaya akuisisi 75% jadi yang di invesin tahun ke 1 sebesar Rp2.500.000 (ribu) tahun 2 dan seterusnya investasi 100% hanya dikurangin biaya-biaya bulanan fan assuransi saja,” kata Eri.

“Nah apabila mba sri bayar sampai 5 tahun berarti dana yang tersetor 42 jtan karena yang sudah 2. Provisa syariah nilai unitnya jatoh perkiraan saya 28 jt yang di dapet Apabila bayar terus ya pak/ ibuternyata miss mba sri bayar sekali hanya 10jt, dan apabila ikut sistem uang mba sri bisa di bilang habis karena yang di inves thn 1 hanya 2.5jt di potong biaya penalty,” ucap Eri. (Red/Kejarfakta.com)



from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com https://ift.tt/2CMipL0
via IFTTT
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Dana Investasi Sri Mahkota Sulit Keluar, Diduga Ada Permainan Pihak Marketing AIA"

Post a Comment