ADSENSE 336 x 280
Wina Astuti, SP.d Kepsek SMPN 1 Waykrui
Pesisir Barat, Kejarfakta.com -- Ternyata Selain Penggunaan Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang disinyalir tak tran- sparan, pemotongan dana BSM (bantuan siswa miskin) persoalan di SMPN 1 Way Krui Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), sesuai pengakuan salah seorang okinum guru yang enggan disebutkan namanya beberapa waktu lalu.
Kini salah seorang tenaga pengajar di sekolah itu kembali menguak bayak kejanggalan yang dilakukan Kepala Sekolah (Kepsek), Wina Astuti, SP.d, Sekolah yang memiliki jumlah murid sebanyak 280 orang dan juga sebanyak 40 orang dewan guru tersebut, seperti dalam kurun waktu 1 thn dana BOS sebesar Rp280 juta, hanya digunakan untuk pembelian mebiler sebanyak 20 setel seharga rp 400 ribu per setel lalu biaya kegiatan pramuka Rp 1 juta, serta pembelian Selempang untuk kegiatan Peratuaran Baris Berbaris (PBB) dalam kegiatan HUT RI serta biaya transportasi sebesar Rp15 ribu per siswa.
Pertanyaanya, diapakan dan dikemanakan sisa anggaran sisa dana BOS tersebut, sehingga dari anggaran sebesar itu, para dewan guru terkesan merasa keberatan dan tidak tyerima mketika pada pemberitaan sebelumnya kepsek tersebut mengakui pemotongan dana BSM diperuntukan pembelian nasi bungkur untuk para dewanj guru.
"Itu tidak benar uang itu di gunakan serndiri oleh kepsek, memang benar awaly dengan di potongnya dana tersebut tujuanya untuk beli nasi bungkus atau makan bersama namun setelah dana di cairkan rencana itu tidak jadi, dan uang itu di manfaatkan sendiri, “ papar oknum guru tersebut kepada Kejarfakta, 11/01/2019.
Ditambahkan Narasumber, selain parmasalahn-permasalahn tersebut berbagaiu kegiatan yang ada di sekolah itu tidak ada yang
ADSENSE Link Ads 200 x 90
terselesaikan denngan maksimal seperti, pelaksanaan rehab ruang Laboratorium IPA, dengan anggaran sebesar Rp 270 juta hingga saat ini tik 100% rampung.
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2SQrTe8
via IFTTT
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Ironisnya, dana yang sangat fantastis tersebut hanya di gunakan untuk mlpenggantian atap, penggantian triplek plafon pemasangan keramik, mengganti pintu dan pengecatan saja, semntara rangka plaponya pun tidak di ganti.
Dia menambahkan sementara untuk instalasi listrik sampai saat ini tidak terpasang dan terkesan di fiktifkan, sehinga ruang Lap IPA tersebut hingga kini tidak dapat difungsikan.
“Sementara dari anggaran itu kami para dewan guru hanya diberi tambahan dana sebesar Rp100 ribu per guru itu pun di blikan trening olah raga dengan pembelian treningb tersebut kami para dewan guru masih dimintai tambahan dana Rp 70 ribu per orang karena harga treni itu senilai Rp170 per trening,” Tandasnya
Masih kata narasumber, yang lebih ironis lagi gaji ferifikasi kami para dewajn guru justru di potong sebesar Rp 250 ribu per orang dengan total guru yang menerima dana tersebut sebanyak 13 orang.
Dengan banyaknya kejanggalan dan ketidak tran-sparanan yang dilakukan oleh oknum kepsek tersebut, para guru disekolah itu juga terkesan merasa heran dengan keputusan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesibar, pasalnya sorang tenaga pengajar yang baru menjadi seorang guru pada tahun 2010 lalu dan pada tahun 2017 telah diangkat menjadi seorang Kepsek.
“Kepala sekolah itu di angkt jadi guru baru pada tahun 2010 dan pada tahun 2017 telah diangkat menjadi kepsek itu kami rasa masih terlalu dini dan belum layak apakah itu aturan dinas,” Pungkasnya.
Reporter : Heri Budiyanto/Doni
Editor : Ahsannuri
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2SQrTe8
via IFTTT
0 Response to "Wina Astuti SP.d Dianggap Belum Layak Menjadi Kepsek SMPN 1 Waykrui"
Post a Comment