ADSENSE 336 x 280
Lembaga relawan kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) sukses menggelar pelatihan jurnalistik dan fotografi di Sekolah Dasar Islam Terpadu
Mengambil tajuk magis, Revolusi Kemanusiaan, kegiatan yang diikuti puluhan peserta lintas komunitas tersebut, rencananya akan digelar di 14 kabupaten/kota lainnya sepanjang Januari hingga Februari mendatang.
Ketua panitia, Zunianto, berharap para peserta kegiatan dapat memahami bagaimana cara membuat berita yang baik sesuai kaidah-kaidah penulisan yang benar.
“Materi hari ini lebih ke arah pemahaman umum jurnalistik dan teknis menulis berita yang baik. Peserta juga diajak praktik menulis berita,” jelasnya.
Tak tanggung-tanggung, panitia mendapuk aktivis kemanusiaan dan jurnalis mumpuni, Pimpinan Redaksi jejamo.com Adian Saputra, yang juga koordinator Journalist For Humanity (JFH) Lampung, sebagai narasumber.
Peserta dari komunitas Salimah, Ikrar, Kopeka, Pekon Karang Sari, Pemuda Katolik Pringsewu, Zero FC, dan TV Pringsewu, antusias menyimak paparan menarik Adian, seputar gambaran umum jurnalistik. Peserta diajak memahami penulisan straight news dan feature.
Menurut penulis buku Menulis dengan Telinga dan novel Ghandaru ini, ada tiga hal penting yang perlu ditulis ketika membuat berita yakni hal baru, hal penting, atau hal menarik.
“Baik penulisan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
straight news, maupun feature, kita seperti merekontruksi sebuah peristiwa, kuncinya perbanyak wawancara narasumber, sebagai citizen journalism harus mengabarkan hal yang benar, hindari hoaks” kata dia.
Menulis feature, imbuhnya, seperti mendeskripsikan sebuah kejadian. Dengan wawancara narasumber yang tepat, konten feature akan lebih kaya, dan humanis. "Hal tersebut sangat diperlukan pada penulisan berita kemanusiaan," mantan sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lampung ini berbagi tips.
Peserta, lanjut dia, juga harus memahami situasi dan kondisi narasumber yang akan dimintai keterangan. Dengan demikian, konten yang diinginkan besar kemungkinan akan lebih mudah didapat.
“Kalau kita mengabarkan berita duka, tunggulah narasumber pulang dari pemakaman, ajak ngobrol tanpa melukai perasaannya, jurnalis harus dapat konten, entah gimana caranya,” ujar pria yang aktif mengajar ilmu penyiaran dan jurnalistik ini pula.
Sementara, Marketing Komunikasi ACT Lampung, Hermawan Wahyu Saputra, mengapresiasi kerja keras MRI Pringsewu yang sukses menyelenggarakan pelatihan tersebut.
Pria ramah ini menegaskan, peserta pelatihan akan terus mendapatkan update ilmu melalui mentoring dari praktisi jurnalistik di Pringsewu.
Menurut dia, ke depan pihaknya akan berkolaborasi dengan media massa dan pemerintah daerah setempat untuk scale up keahlian jurnalistik para peserta pelatihan kemarin. "Semoga banyak pihak mau terus bersinergi,” pungkasnya. [red/mzl]
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2UnEPZ9
via IFTTT
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Koordinator Journalist For Humanity (JFH) Lampung Adian Saputra, saat memberi materi Workshop Jurnalistik dan Fotografi, gelaran ACT Lampung-MRI Pringsewu, di SDIT Cahaya Madani, Fajaresuk, Pringsewu Minggu (27/1/2019). FOTO: ACT Lampung
Peserta, lanjut dia, juga harus memahami situasi dan kondisi narasumber yang akan dimintai keterangan. Dengan demikian, konten yang diinginkan besar kemungkinan akan lebih mudah didapat.
“Kalau kita mengabarkan berita duka, tunggulah narasumber pulang dari pemakaman, ajak ngobrol tanpa melukai perasaannya, jurnalis harus dapat konten, entah gimana caranya,” ujar pria yang aktif mengajar ilmu penyiaran dan jurnalistik ini pula.
Sementara, Marketing Komunikasi ACT Lampung, Hermawan Wahyu Saputra, mengapresiasi kerja keras MRI Pringsewu yang sukses menyelenggarakan pelatihan tersebut.
Pria ramah ini menegaskan, peserta pelatihan akan terus mendapatkan update ilmu melalui mentoring dari praktisi jurnalistik di Pringsewu.
Menurut dia, ke depan pihaknya akan berkolaborasi dengan media massa dan pemerintah daerah setempat untuk scale up keahlian jurnalistik para peserta pelatihan kemarin. "Semoga banyak pihak mau terus bersinergi,” pungkasnya. [red/mzl]
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2UnEPZ9
via IFTTT
0 Response to "Revolusi Kemanusiaan, Tajuk Workshop Jurnalistik dan Fotografi ACT Lampung dan MRI Pringsewu"
Post a Comment