ADSENSE 336 x 280
Kepsek SMPN 1 Waykrui Wina Astuti SPd.
Pesisir Barat, Kejarfakta.com -- Pembangunan pagar SMPN 1 Way Krui Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), terkesan carut marut.
Pasaly, Agaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pesibar yang di Peruntukan untuk Pembangunan Pagar di sekolah tersebut tak jaelas menghabiskan dana berapa
Terkait adanya temuan bangunan pagar yang carut-marut tersebut, Kepala Sekolah (Kepsek), SMP tersebut Wina Astuti mengatakan ketika dikonfirmasi wartawan Kejarfakta.com mengatakan, pihak sekolah tidak tau menau ihwal pembangunan pagar bahkan siapa yang mengelola pembangunan tersebut Kepsek itu tidak mengetahuinya. “Saya tidak tahu menahu soal pembangunan pagar itu bahkan siapa yang mengelola pembangunan itu saya tidak tau,” cetusnya.
Selain permasalahan pembangunan pagar yang tak jelas, salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya membeberkan kinerja kepsek itu tentang pengelolaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
ADSENSE Link Ads 200 x 90
style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menurut Guru tersebut, Kepsek itu saat pengelolaan dana BOS juga terkesan kurang tran-sparan sebab, dalam satu tahun hanya digunakan untuk kegiatab PBB sebesar Rp15 persiswa sementara siswa yang mengikuti kegiatan PBB tersebut hanya sebanya 20 siswa saja.
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2CaiPcQ
via IFTTT
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Guru itu juga mengatakan, selain untuk kegiatan PBB danya juga digunakan untuk pembelian aksesoris kegiatan baris berbaris berbentuk selempang sebanyak 30 buah dan kegiatan pramuka hanya di beri Rp 1 juta pertahun. “Dana Bos sebesar Rp15 ribu persiswa itu hanya digunakan untuk biaya PBB pembelian selempang dan pramuka yang hanya Rp 1juta,” kata dia.
Guru itu juga mengatakan, sekolah tersebut memiliki 189 siswa dan yang mendapatkan BSM berjumlah 80 siswa, persoalannya dari sekian banyak siswa dengan Rp 15 ribu persiswa sisa dana Bos per tahunnya diapakan dan dikamenakan.
Dengan mendapatkan informasi dari salah seorang guru tersebut, wartawan Kejarfakta.com kembali mengkonfirmasikan pengakuan itu, dan ironisnya semua diakui oleh Kepsek Wina Astuti, bahkan dia mengakui dirinya memotong dana bentuan siswa BSM sebesar Rp 50 ribu per siswa yang kegunaannya dibagikan kepada dewan guru pembelian nnasi bungkus sehingga dana tersebut hanya tersisa Rp25 ribu per siswa. “Dana itu kita potong sebanyak 50 ribu untuk pembelian nasi bungkus dan dibagikan kepada dewan guru dan sisanya hanya Rp 25 ribu,” jelas Wina Astuti.
Reporter : Heri Budianto/Doni
Editor : Ahsannuri
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2CaiPcQ
via IFTTT
0 Response to "Pemanfaatan Dana BOS Tak Jelas, Sunat BSM 50 ribu Persiswa, Kepsek SMPN 1 Waykrui Tak Tau Soal Pembangunan Pagar Sekolah"
Post a Comment