Manusia Juga Perlu Interaksi Sosial Dunia Nyata

ADSENSE 336 x 280

Fhoto Ilustrasi Net

Natar, Lampung, Kejarfakta.com -- Sebagai mahluk sosial, setiap manusia pasti membutuhkan wadah interaksi dengan manusia lainnya. Di abad milenial sekarang ini, dunia maya seakan telah menjelma menjadi suatu kebutuhan dasar bagi manusia itu sendiri dalam melakukan beragam interaksi sosial.

Menanggapi fenomena tersebut, Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabuaten Lampung Selatan Nomor Urut 3 Dapil Kecamatan Natar dari Partai Berkarya, Lidiya Arliana, memandang penting tersedianya sebuah wadah interaksi sosial bagi masyarakat di dunia nyata. Sebab, dengan berinteraksi secara langsung akan memicu sikap manusia untuk setidaknya lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Termasuk didalamnya adalah urusan norma-norma, adat istiadat dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai anggota masyarakat.
Jawaban atas hal tersebut, Lidiya Arliana (LA), akan mendorong agar di setiap desa yang ada

ADSENSE Link Ads 200 x 90

di Kabupaten Lampung Selatan untuk memiliki sebuah taman sebagai wadah interaksi social masyarakat. Tentu dalam regulasinya, taman-taman tersebut harus dirawat dengan baik dan dilengkapi penerangan yang memadai.

"Sebab, kini sudah saatnya bagi masyarakat Kabupaten Lampung Selatan untuk memiliki pusatinteraksi sosial yang tersedia di setiap desa. Menurut Lidiya Arliana (LA) kondisi saat ini, dengan didukung pesat dan canggihnya kemajuan teknologi komunikasi dan berbagai industri, memudahkan masuknya budaya luar yang berpengaruh besar terjadinya pergeseran budaya lokal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," Kata dia

Dunia maya adalah salah satu media terjadinya pentransferan budaya luar ke dalam negeri, begitu juga sebaliknya. Sebagai warga masyarakat tentu kita menyambut baik budaya luar yang bersifat positif dan mendukung proses perubahan sosial kearah yang lebih baik (progress).

Namun, bagaimana sebaliknya jika budaya luar tersebut bertolak belakang dan bertentangan dengan norma-norma dan falsafah atau pedoman hidup bangsa yaitu Pancasila. Dikhawatirkan hal ini akan menghilangkan rasa memiliki, rasa kebanggaan, dan kecintaan terhadap budaya lokal dan nasional.

“Maka akan hilanglah identitas dan kepribadian bangsa kita.” . Oleh karena itu, Lidiya Arliana (LA), konsen memperjuangkan program ‘Satu Desa Satu Taman’ ini kepada pihak eksekutif. Agar dalam kehidupan bersosial masyarakat terjadi keberimbangan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan," Tandasnya. (Chaidir)

from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2FSXs3g
via IFTTT

ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90