ADSENSE 336 x 280
Foto: Puan Maharani Center
Bandarlampung, Kejarfakta.com -- Hari ini, 46 tahun lalu, tepatnya 10 Januari 1973, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) lahir, fusi dari PNI, Partai Murba, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, dan Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI).
Disarikan dari wikipedia, partai yang didominasi basis PNI Soekarno asal Jawa Tengah-Jawa Timur pada awal pendiriannya ini, memilih Mohammad Isnaeni jadi ketua pertama. Berturut-turut, partai berlambang kepala banteng ini ikut Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, 1997.
Seiring spirit rehabilitasi Soekarno sebagai proklamator dan pencetus Pancasila, semasa dipimpin Soerjadi, pada 1986 dilakukan pendekatan terhadap keluarga Bung Karno, Megawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra untuk bergabung. Hasilnya, Pemilu 1987 jadi saksi animo basis Soekarnois dan pemilih pemula.
Pascapemilu 1992, secara aklamasi Megawati terpilih Ketua Umum PDI dalam Kongres Luar Biasa Surabaya,1993. Merasa terancam, rezim Soeharto "mendongkel" Mega dalam Kongres Medan 1996. Soerjadi kembali tampil menggantikan Mega.
Ingat Peristiwa 27 Juli 1996? Saat PDI kubu Soerjadi merebut kantor DPP PDI dari pendukung Megawati? Berbanding terbalik dengan 1987, raihan suara PDI pada Pemilu 1997 menurun lantaran mayoritas basisnya berpindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) --ingat gelora "Mega Bintang". Ada Moedrick Sangidoe dan partai anak muda, PRD, yang legendaris di sana.
Pascareformasi, 11 Februari 1999 Megawati mendeklarasikan berdirinya PDI Perjuangan. Ikut dan menang Pemilu 1999 yang diklaim pemilu
ADSENSE Link Ads 200 x 90
demokratis pertama pasca-Soeharto.
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2SKN559
via IFTTT
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Sebagai simbol perlawanan politik rakyat terhadap rezim Orde Baru, Ketua Umum DPP PDIP Megawati tampil ke tampuk kepemimpinan nasional. Jadi wapresnya Gus Dur, dan Presiden ke-5. Kalah dari SBY pada Pilpres 2004, satu dasawarsa kemudian sukses mengantarkan salah satu kader terbaiknya, Joko Widodo, menjadi Presiden ke-7 Indonesia.
Tahun ini istimewa. PDIP berulang tahun di tahun politik, tepat tiga bulan sebelum gelaran Pemilu 17 April 2019. Ada Prananda Prabowo, cucu Bung Karno yang merilis komik "Bung Karno Bapak Bangsa" dalam puncak perayaan HUT 46 Tahun PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, hari ini.
Sebagai the ruling party, diunggulkan berbagai survei, dan dihadapkan pada tantangan pemuliaan Pancasila sebagai ideologi negara dan bintang penuntun Indonesia Raya, kini dan ke depan, redaksi mencuplik narasi tokoh terkait perayaan 46 tahun PDIP, dihimpun Rabu (9/1/2019) dan hari ini.
Narasi pertama disuguhkan mantan Bupati Lampung Barat dua periode, Mukhlis Basri, Rabu pukul 22.10 WIB. Salah satu loyalis Megawati yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Lampung dan kini caleg DPR dapil Lampung I ini menulis dalam e-Flyer, "Persatuan Indonesia Membumikan Pancasila."
Itulah tema peringatan HUT tahun ini. "Selamat Ulang Tahun PDI Perjuangan ke 46. Semoga Jaya Selalu. Metal, Menang Total. Merdeka!" tulis mantan Ketua DPRD Lampung Nurhasanah, kader loyal PDIP yang kini caleg 2019, Kamis pagi pukul 07.50 WIB, di grup medsos relawan Jokowi-Ma'ruf Amin Lampung.
Harapan besar ditautkan pula mantan praktisi pers, Deni Haddad, Rabu pukul 22.13 WIB. "Semoga di usia ke 46 tahun, PDIP tetap konsisten jadi partainya wong cilik, mempersatukan Indonesia dengan membumikan Pancasila," harapnya.
"Jangan lupa sejarah. Trisakti Bung Karno tetap menjadi acuan para kader banteng demi terciptanya kualitas (kader) yang profesional," ungkap relawan Bravo 5 Lampung yang kini sociopreneur aktif dan konsultan digital ini. [red/mzl]
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2SKN559
via IFTTT
0 Response to "Dirgahayu 46 Tahun PDI Perjuangan!"
Post a Comment