ADSENSE 336 x 280

(Reporter Kejarfakta.com)
Kejarfakta.com -- Hidup rakyat kecil itu bagaikan bidak prajurit dalam permainan catur. Mereka kecil, lemah, dan tak berharga. Mereka mayoritas dalam jumlah, namun seperti buih di lautan.
Kebebasan mereka sangat terbatas, mereka tak punya banyak pilihan selain terus maju melintasi medan perang kehidupan menuju titik akhir di mana kesuksesan dan kebesaran menunggu mereka atau mati di tengah perjalanan.
Tidak banyak yang berhasil
ADSENSE Link Ads 200 x 90
mencapai titik akhir, sebagian besar dikalahkan oleh kejamnya lawan kehidupan. Ada juga yang dijadikan tumbal demi menyelamatkan kepentingan pion yang lebih besar. Sebagian kecil selamat tetapi tidak mengalami kemajuan.
Namun, setelah melewati pertempuran sengit dan melihat kawan-kawannya berguguran, akan ada satu pion yang akan mencapai garis akhir.
Tempat dimana dia membalikkan keadaan, yang dulu selalu menjadikannya tumbal, kini berbalik melindunginya mati-matian. Yang dulunya tidak diperhatikan, kini menjadi pusat perhatian. Yang dulu kawannya memandang rendah dirinya, kini menaruh pengharapan padanya. Yang dulu lawannya meremehkannya, kini menganggapnya sebagai ancaman besar.
Di sini, pertarungan akan semakin sengit. Namun, jika berhasil melewati garis akhir, dia bisa menjadi apapun yang dia inginkan, entah kuda, gajah, benteng, dan paling istimewa “STER”.
Tetapi, bukan berarti perjuangan selesai, sebaliknya, di sinilah babak baru yang lebih sulit dimulai. Dia akan memulai hidup baru sebagai orang yang benar-benar baru melanjutkan kembali perjuangan kawan-kawannya yang berguguran. (Artikel)
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2OUWdDd
via IFTTT
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Namun, setelah melewati pertempuran sengit dan melihat kawan-kawannya berguguran, akan ada satu pion yang akan mencapai garis akhir.
Tempat dimana dia membalikkan keadaan, yang dulu selalu menjadikannya tumbal, kini berbalik melindunginya mati-matian. Yang dulunya tidak diperhatikan, kini menjadi pusat perhatian. Yang dulu kawannya memandang rendah dirinya, kini menaruh pengharapan padanya. Yang dulu lawannya meremehkannya, kini menganggapnya sebagai ancaman besar.
Di sini, pertarungan akan semakin sengit. Namun, jika berhasil melewati garis akhir, dia bisa menjadi apapun yang dia inginkan, entah kuda, gajah, benteng, dan paling istimewa “STER”.
Tetapi, bukan berarti perjuangan selesai, sebaliknya, di sinilah babak baru yang lebih sulit dimulai. Dia akan memulai hidup baru sebagai orang yang benar-benar baru melanjutkan kembali perjuangan kawan-kawannya yang berguguran. (Artikel)
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2OUWdDd
via IFTTT
0 Response to "Sebuah Analogi : Catur Dalam Kehidupan"
Post a Comment