ADSENSE 336 x 280
Bupati Sintang, Jarot Winarno, saat menyampaikan sambutannya di kegiatan kejuaraan pencak silat tingkat pelajar se-Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2019.
Sintang, Kejarfakta.com -- Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka secara resmi kegiatan kejuaraan pencak silat tingkat pelajar se-Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2019, yang ditandai dengan pemukulan gong.
Kegiatan diselenggarakan di Gedung Olahraga Apang Semangai, Kompleks Stadion Baning Sintang, pada Kamis (4/4/2019) malam. Kejuaraan pencak silat tingkat pelajar se-Kalbar ini diprakarsai oleh UKM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kapuas Sintang.
Dalam sambutannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan, ada empat pesan didalam kejuaraan pencak silat ini, jadi yang pertama pencak silat dipandang sebagai aspek mental dan spiritual, kedua yaitu pencak silat sebagai seni dan budaya bangsa, ketiga pencak silat merupakan kepercayaan diri, dan keempat adalah pencak silat sebagai olahraga prestasi.
Kemudian Jarot menjelaskan satu persatu pesan aspek yang ada didalam pencak silat seperti yang terkandung dalam aspek mental dan spiritual.
“Jadi kita ini menjadi pesilat yang utamanya adalah kita di gembleng yaitu mental dan spiritual kita, mulai dari tahap penerimaan, tahap kenaikan tingkat, sampai puncak tertinggi, tentunya dengan tahapan tersebut tantangannya harus kita lewati satu persatu, sehingga akhirnya tahapan itu akan membawa kita sebagai manusia yang berakhlak mulia dan memiliki mental spiritual yang baik,” ujarnya.
Bupati Sintang, Jarot Winarno, memukul gong, tanda dibukanya kegiatan kejuaraan pencak silat tingkat pelajar se-Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2019.
Jarot Winarno mengungkapkan, aspek yang kedua itu adalah aspek pencak silat sebagai aspek seni dan budaya. “Perlu diketahui bahwa pencak silat merupakan seni dan budaya, kita di Indonesia banyak memiliki
ADSENSE Link Ads 200 x 90
aliran-aliran pencak silat, semuanya memiliki nilai kesenian yang tinggi, jadi begitu tinggi dan luhurnya budaya bangsa ini, sehingga menjadikan silat sebagai seni dan budaya bangsa yang perlu dilestarikan,” ungkapnya.
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2uKcPo5
via IFTTT
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Lanjut Bupati Sintang, untuk aspek yang ketiga ini dengan menjadi pesilat dapat meningkatkan rasa percaya diri. “Kita belajar ilmu bela diri, tentunya dengan hal ini kita tidak akan menyerang kalau tidak dimulai, kita punya rasa kepercayaan yang tinggi, dengan hal tersebut kita akan tenang menata hidup yang lebih baik kedepan, sehingga aspek bela diri ini membuat para pesilat akan sukses kedepannya,” terangnya.
Yang ke empat, sambung Jarot dalam sambutannya bahwa pencak silat ini juga merupakan salah satu aspek yang masuk dalam kategori olahraga. “Ini dianggap menjadi olahraga yang dipertandingkan, ini merupakan olahraga prestasi, kita ingat asian games kategori olahraga pencaksilat Indonesia mampu menyapu bersih untuk mendapatkan medali emas, tentu ini menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena pencak silat merupakan olahraga yang berasal dari Indonesia,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu juga Bupati Sintang memberikan pesan agar dalam setiap bertanding selalu menjunjung tinggi sportivitas. “Mari bertanding, junjung tinggi sportivitas, kalah menang nomor dua, yang paling penting adalah menjalin silaturahmi, menjaga satu dan persatuan, dan berkesempatan mengekspresikan kemampuan yang kita miliki,” ucap Jarot.
Foto bersama di kegiatan kejuaraan pencak silat tingkat pelajar se-Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2019.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksanaan Kejuaraan Pencak Silat tingkat Pelajar se-Kalimantan Barat, Heri Apriadi menjelaskan tujuan daripada terselenggaranya kejuaraan pencak silat ini.
“Kegiatan kejuaran pencak silat ini kami selenggarakan sebagai bentuk apresiasi kami dalam rangka memperingati dies natalis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kapuas selain itu juga kejuaraan ini diselenggarakan untuk menanamkan kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya pencak silat,” kata Heri Apriadi.
Ketua Panitia berharap dengan diselenggarakannya kegiatan pencak silat tingkat pelajar ini dapat melahirkan atlet berprestasi. “Kita ingin outputnya meningkatkan bakat minat para atlet pencak silat, kemudian juga ingin melahirkan atlet-atlet daerah yang dapat mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia,” harapnya.
Heri Apriadi juga menyampaikan bahwa kejuaraan pencak silat ini diikuti sebanyak tujuh Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat yang diselenggarakan selama 4 hari. “Dari 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat, ada 7 Kabupaten/Kota yang turut mengikuti kejuaraan pencak silat ini, seperti Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, Kota Pontianak, Kabupaten Landak, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Singkawang yang dimulai pertandingan dari tanggal 5 April 2019 berakhir pada tanggal 9 April 2019,” tambahnya. (Alex/red)
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com http://bit.ly/2uKcPo5
via IFTTT
0 Response to "Bupati Sintang Sampaikan Empat Pesan Pada Saat Membuka Kejuaraan Pencak Silat"
Post a Comment