ADSENSE 336 x 280
Laporan pengaduan dan bukti kepada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada tanggal 6 Desember 2018 pukul 11.45 Wib atas keteledoran PT Nuansa Alam Nusantara.
Andika Daulay Menerangkan, Hal ini dikemukan perkumpulan konservasionis Hutan dan Satwa ( Pinus Tapanuli ) bersama Khas Indonesia, KPA Mata Alam , Perkumpulan Rata Bumi Terkait Keberadaan Ragam Satwa di Taman Satwa yang dikelola PT. Nuansa Alam Nusantara Yang berlokasi si Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Ini adalah hasil investigasi dilapangan saat menemukan Foto Ragam Satwa di Media Sosial ( facebook ) beredar yang tidak kami sebutkan namanya.
Termasuk Anak orangutan yang sedang mengenakan baju yang kami anggap tidak sesuai kaidah konservasi. Gerak hati dengan kondisinya, kami jadwalkan untuk melakukan investigasi. Ada ragam Satwa dengan status dilindungi dan terancam punah disana.Termasuk Orangutan yang masih anakan berjumlah 3 individu. Selama dalam investigasi kami benar menemukan dan melihat langsung Ragam satwa disini ( Taman Satwa).
Namun kenyataannya 2 individu orangutan tidak memiliki dokumen yang sah dimata hukum setelah BKSDA WIL III Padangsidempuan koordinasi bersama tim investigasi. Sebagai tindak lanjut kita di infokan bahwa 2 individu orangutan ini segera disita dan mengajak tim untuk bersama dilapangan menyaksikan penyitaan. Karena berhalangan, Tim tidak bisa hadir dalam proses penyitaan. Jadi pertanyaan Kenapa harus disita kembali, kan itu taman satwa dampingan BKSDA SUMUT ? Dokumennya bisa diurus dibelakang hari ! Bagaimana dengan ragam satwa lainnya ? Apakah sudah memiliki dokumen? Pasalnya salah satu pertanyaan surat yang dilayangkan secara kelembagaan meminta data satwa (stock records ) beserta dokumen satwa di Taman satwa Yang dikelola PT. Nuansa Alam Nusantara sama sekali tidak dicantumkan,
Ungkap Andika Ketua PINUS Tapanuli.
Direktur Eksekutif KHAS Indonesia
Adi Syaputra Husni Nasution menambahkan, ada apa BBKSDA SUMUT dengan PT. Nuansa Alam Nusantara? Ada udang di balik batu kah? Seolah olah permasalahan ini tidak penting bagi BBKSDA Sumatera Utara.
Lebih kurang berjalan 2 Tahun Taman Satwa yang dikelola PT. NAN didampingi BBKSDA Sumatera Utara kondisi Yang seharusnya sebagai Tempat ilmu pengetahuan, penelitian dan pendidikan bagi masyarakat dan Dunia pendidikan, ternyata hanya bohong belaka, satwa yang ada disini ditelantarkan Tanpa memikirkan kesejahteraan dan kesehatan satwa ( animal welfare).
ADSENSE Link Ads 200 x 90
sans-serif;">
Bilamana satwa ini tidak sehat apa kita tidak pikirkan juga nantinya kesehatan pengunjung. Belum tentu satwa disana sehat, nah bila berinteraksi dengan pengunjung apalagi tanpa pagar pembatas antara satwa dengan pengunjung (stand of barrier) bisa jadi penyakit dan virus bagi keduanya. Dimana Peran BBKSDA SUMUT yang berperan penting dalam penyelamatan dan pelestarian satwa indonesia.
Disisi lain Proses Izin Lembaga konservasi yang diberikan kepada PT. Nuansa Alam Nusantara Untuk Taman satwa masih dalam proses, namun sayang sudah beroperasi dan sudah membandrol pengunjung untuk bisa melihat Ragam Satwa yang dikelola PT. Nuansa Alam Nusantara. Kata Ady
Haloo...BBKSDA Sumatera Utara? pengawasan (keeper) yang lemah dari pihak pemilik/pengelola apa tidak pernah di kunjungi dan diberikan arahan sebagai dampingannya?
Yakin satwa disana sehat dengan kondisi seperti itu ? Dokter spesialist tidak ada disana ? Siapa yang kontrol ? Mana tugas Pendamping dalam hal ini BBKSDA SUMUT ? Kami kecewa Terhadap pemangku kepentingan dalam hal ini BBKSDA SUMUT.
Selanjutnya Ady mengatakan, Sebagai lembaga concern yang menyikapi isu lingkungan. hutan dan satwa kami sudah membuat laporan pengaduan dan bukti kepada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada tanggal 6 Desember 2018 atas keteledoran PT. Nuansa Alam Nusantara. Ini semua berkat kepedulian kami demi kelestarian dan kelangsungan hidup terhadap Satwa Indonesia. Ujar Ady.
Selain itu Harimau sumatera mati ditombak warga di Desa Bangkelang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal pada Ahad 4 Maret lalu .Beberapa bagian tubuhnya seperti kulit kepala, kulit perut, ekor, taring, dan kuku Harimau Sumatera hilang. Bagaimana ini bisa terjadi ? Organ penting bisa hilang ? sampai sekarang kasusnya juga dipertanyakan !
Di Tapanuli Utara, Satwa langka malang (Harimau Sumatera) tewas usai jerat babi di Desa Silantom Tonga, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Senin 7 Maret 2016. Dagingnya dibagi bagi dan menjadi santapan. Dimana sikap ketegasan dan Kepedulian BBKSDA SUMUT dalam perlindungan satwa Indonesia ? Omong kosong bicara konservasi bila terus kejadian seperti ini terjadi !!.
Terakhir PLTA Simarboru yang dijalankan PT. NSHE yamg sedang menjalankan proyek mega di Tapanuli selatan juga ancaman bagi Ragam satwa di Hutan batang toru termasuk Orangutan tapanuli yang menjadi spesies ke 3 di Indonesia setelah orangutan kalimantan dan orangutan sumatera. Kalo tidak mampu Memimpin Mundur saja dari kepala Balai Besar Konservasi dan sumber Daya Alam Sumatera Utara !!.
Kami juga meminta Mentri KLHK Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., untuk mengevaluasi semua kejadian ini khususnya Balai Besar Konservasi Sumaber Daya Alam Sumatera Utara beserta jajarannya. Bila perlu copot dan ganti. Ini semua demi satwa dan lingkungan indonesia yang lestari. Sekali lagi , Semoga ada sikap tegas dari Ibu Mentri KLHK Republik Indonesia. Tutup Mereka
Reporter : Cing Siregar
Editor. : Eko.S
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com https://ift.tt/2BYAV2z
via IFTTT
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Bilamana satwa ini tidak sehat apa kita tidak pikirkan juga nantinya kesehatan pengunjung. Belum tentu satwa disana sehat, nah bila berinteraksi dengan pengunjung apalagi tanpa pagar pembatas antara satwa dengan pengunjung (stand of barrier) bisa jadi penyakit dan virus bagi keduanya. Dimana Peran BBKSDA SUMUT yang berperan penting dalam penyelamatan dan pelestarian satwa indonesia.
Disisi lain Proses Izin Lembaga konservasi yang diberikan kepada PT. Nuansa Alam Nusantara Untuk Taman satwa masih dalam proses, namun sayang sudah beroperasi dan sudah membandrol pengunjung untuk bisa melihat Ragam Satwa yang dikelola PT. Nuansa Alam Nusantara. Kata Ady
Haloo...BBKSDA Sumatera Utara? pengawasan (keeper) yang lemah dari pihak pemilik/pengelola apa tidak pernah di kunjungi dan diberikan arahan sebagai dampingannya?
Yakin satwa disana sehat dengan kondisi seperti itu ? Dokter spesialist tidak ada disana ? Siapa yang kontrol ? Mana tugas Pendamping dalam hal ini BBKSDA SUMUT ? Kami kecewa Terhadap pemangku kepentingan dalam hal ini BBKSDA SUMUT.
Selanjutnya Ady mengatakan, Sebagai lembaga concern yang menyikapi isu lingkungan. hutan dan satwa kami sudah membuat laporan pengaduan dan bukti kepada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada tanggal 6 Desember 2018 atas keteledoran PT. Nuansa Alam Nusantara. Ini semua berkat kepedulian kami demi kelestarian dan kelangsungan hidup terhadap Satwa Indonesia. Ujar Ady.
Selain itu Harimau sumatera mati ditombak warga di Desa Bangkelang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal pada Ahad 4 Maret lalu .Beberapa bagian tubuhnya seperti kulit kepala, kulit perut, ekor, taring, dan kuku Harimau Sumatera hilang. Bagaimana ini bisa terjadi ? Organ penting bisa hilang ? sampai sekarang kasusnya juga dipertanyakan !
Di Tapanuli Utara, Satwa langka malang (Harimau Sumatera) tewas usai jerat babi di Desa Silantom Tonga, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Senin 7 Maret 2016. Dagingnya dibagi bagi dan menjadi santapan. Dimana sikap ketegasan dan Kepedulian BBKSDA SUMUT dalam perlindungan satwa Indonesia ? Omong kosong bicara konservasi bila terus kejadian seperti ini terjadi !!.
Terakhir PLTA Simarboru yang dijalankan PT. NSHE yamg sedang menjalankan proyek mega di Tapanuli selatan juga ancaman bagi Ragam satwa di Hutan batang toru termasuk Orangutan tapanuli yang menjadi spesies ke 3 di Indonesia setelah orangutan kalimantan dan orangutan sumatera. Kalo tidak mampu Memimpin Mundur saja dari kepala Balai Besar Konservasi dan sumber Daya Alam Sumatera Utara !!.
Kami juga meminta Mentri KLHK Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., untuk mengevaluasi semua kejadian ini khususnya Balai Besar Konservasi Sumaber Daya Alam Sumatera Utara beserta jajarannya. Bila perlu copot dan ganti. Ini semua demi satwa dan lingkungan indonesia yang lestari. Sekali lagi , Semoga ada sikap tegas dari Ibu Mentri KLHK Republik Indonesia. Tutup Mereka
Reporter : Cing Siregar
Editor. : Eko.S
from berita lampung | beritaonline | berita lampung barat | KejarFakta.com https://ift.tt/2BYAV2z
via IFTTT
0 Response to "Sejumlah Aktivis Lingkungan Tapanuli Bagian Selatan, Suarakan Pencopotan Kepala BBKSDA Sumut !!!"
Post a Comment