ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Parit Malintang, BANGUNPIAMAN.COM-----Peserta Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) Pendidikan Pelatihan Kepemimpian Nasional (PKN) Tingkat II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur telah menuntaskan visitasinya di Padang Pariaman.
Selama dua hari 15 peserta VKN PKN Tingkat II berada di Kabupaten Padang Pariaman telah mengunjungi empat Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yaitu Leriska (Lele Asap), Arfam's (Olahan Durian) dan Coklat Malibau di Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam serta Ul Bordir (Bordir Mukena Minang) di Kecamatan Nan Sabaris.
Setelah melakukan observasi langsung ke lapangan dengan tujuan empat pelaku UMKM, peserta VKN merampungkan hasilnya dalam bentuk laporan kelompok dan diserahkan secara resmi dalam bentuk Ringkasan Kebijakan (Policy Brief) kepada Pemkab Padang Pariaman hari Selasa (30/04/2019).
Secara resmi, Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menerima Policy Brief yang diserahkan oleh Sugeng Hariadi, SH, MH di ruang kerja Wabup Padang Pariaman disaksikan oleh seluruh peserta VKN dan jajaran BKPSDM Padang Pariaman.
Dalam policy brief yang disusun 15 peserta VKN ikut sumbang saran untuk pengembangan sektor usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat.
"Produk UMKM Padang Pariaman sudah sangat bagus seperti cokelat, lele dan bordir. Perkembangannya juga bagus, bahkan sudah ada yang menembus pasar internasional. Kami memberi masukan agar pelaku UMKM memanfaatkan promosi digital, seperti memanfaatkan media sosial dan lainnya serta meningkatkan pemasaran direct dengan membuka sentra-sentra UKM di lokasi strategis," kata Siswo kepada Wabup Suhatri Bur.
Menurut Siswo, Kabupaten ini mulai mengandalkan industri yang awalnya beranjak dari sektor UMKM. Perkembangan positif inilah yang menarik dikaji karena sangat bagus ditiru dalam hal pengembangan sektor UMKM.
Peserta diklat yang berasal dari Blitar, Malang, Sampit-Kotawaringin Timur, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Pacitan, Alor NTT, Jombang, Kejagung RI, Kejati Lampung, Kapuas Hulu, Tulungagung, Kota Metro, RSUD Soedono Madiun melakukan kegiatan sejak Senin (28/04) dan dilaksanakan selama 4 hari.
Beberapa kesamaan menjadi modal peserta yang berasal dari berbagai daerah diantaranya di Indonesia untuk mengembangkan UMKM seperti yang dilakukan Padang Pariaman. Jika Padang Pariaman menjadikan cokelat sebagai ikon daerah sesuai potensi wilayah mereka.
Meski UMKM Padang Pariaman sudah cukup maju, namun penggunaan teknologi informasi disarankan harus lebih dioptimalkan, khususnya dalam memperluas pemasaran. Hal itulah yang menjadi perhatian tim visitasi saat berkunjung ke daerah tersebut.
"Kami peserta visitasi akan mengeluarkan saran kebijakan yang akan dipublikasikan dan disampaikan kepada pemerintah setempat. Ini juga diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam mengambil kebijakan," sambung Siswo.
Sumbangsih dalam hal digitalisasi, pemanfaatan teknologi informasi serta memberi saran kepada Kabupaten Padang Pariaman untuk menyediakan sentra-sentra UKM di lokasi strategis sehingga dapat membawa manfaat bagi pengembangan UMKM lokal Kabupaten Padang Pariaman menjadi lebih maju.
Wakil Bupati Suhatri Bur terlihat senang dan bahagia dengan hasil yang disampaikan peserta VKN. Dia mengakui bahwa banyak yang harus dibenahi dalam bidang UMKM.
"UMKM di Padang Pariaman memang belum sebanyak dan sebagus UMKM daerah yang sudah maju. Namun, kami selalu berupaya membenahi kekuarangan yang ada. Untuk itu, kami senang dan bahagia diberi masukan oleh peserta VKN yang terdiri dari pejabat eselon II seluruh Indonesia," kata Suhatri Bur didampingi Kabag HUmas dan Protokol Andri Satria MAsri dan Tafril daru BKPSDM.
Selain UMKM, lanjut Wabup, daerah Padang Pariaman juga memiliki pemandagan yang indah untuk dikunjuungi. Kombinasi pegunungngan, dataran dan pantai membuat Padang Pariaman surga wisata, baik wisata alam, pantai, kuliner maupun minat khusus.
"Di sini ada Lubuk Nyarai yang dinyatakan objek wisata kelas dunia oleh lembaga dunia," tambah mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu. (rel/wis)
Selama dua hari 15 peserta VKN PKN Tingkat II berada di Kabupaten Padang Pariaman telah mengunjungi empat Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yaitu Leriska (Lele Asap), Arfam's (Olahan Durian) dan Coklat Malibau di Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam serta Ul Bordir (Bordir Mukena Minang) di Kecamatan Nan Sabaris.
Setelah melakukan observasi langsung ke lapangan dengan tujuan empat pelaku UMKM, peserta VKN merampungkan hasilnya dalam bentuk laporan kelompok dan diserahkan secara resmi dalam bentuk Ringkasan Kebijakan (Policy Brief) kepada Pemkab Padang Pariaman hari Selasa (30/04/2019).
Secara resmi, Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menerima Policy Brief yang diserahkan oleh Sugeng Hariadi, SH, MH di ruang kerja Wabup Padang Pariaman disaksikan oleh seluruh peserta VKN dan jajaran BKPSDM Padang Pariaman.
Dalam policy brief yang disusun 15 peserta VKN ikut sumbang saran untuk pengembangan sektor usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat.
"Produk UMKM Padang Pariaman sudah sangat bagus seperti cokelat, lele dan bordir. Perkembangannya juga bagus, bahkan sudah ada yang menembus pasar internasional. Kami memberi masukan agar pelaku UMKM memanfaatkan promosi digital, seperti memanfaatkan media sosial dan lainnya serta meningkatkan pemasaran direct dengan membuka sentra-sentra UKM di lokasi strategis," kata Siswo kepada Wabup Suhatri Bur.
Menurut Siswo, Kabupaten ini mulai mengandalkan industri yang awalnya beranjak dari sektor UMKM. Perkembangan positif inilah yang menarik dikaji karena sangat bagus ditiru dalam hal pengembangan sektor UMKM.
Peserta diklat yang berasal dari Blitar, Malang, Sampit-Kotawaringin Timur, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Pacitan, Alor NTT, Jombang, Kejagung RI, Kejati Lampung, Kapuas Hulu, Tulungagung, Kota Metro, RSUD Soedono Madiun melakukan kegiatan sejak Senin (28/04) dan dilaksanakan selama 4 hari.
Beberapa kesamaan menjadi modal peserta yang berasal dari berbagai daerah diantaranya di Indonesia untuk mengembangkan UMKM seperti yang dilakukan Padang Pariaman. Jika Padang Pariaman menjadikan cokelat sebagai ikon daerah sesuai potensi wilayah mereka.
Meski UMKM Padang Pariaman sudah cukup maju, namun penggunaan teknologi informasi disarankan harus lebih dioptimalkan, khususnya dalam memperluas pemasaran. Hal itulah yang menjadi perhatian tim visitasi saat berkunjung ke daerah tersebut.
"Kami peserta visitasi akan mengeluarkan saran kebijakan yang akan dipublikasikan dan disampaikan kepada pemerintah setempat. Ini juga diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam mengambil kebijakan," sambung Siswo.
Sumbangsih dalam hal digitalisasi, pemanfaatan teknologi informasi serta memberi saran kepada Kabupaten Padang Pariaman untuk menyediakan sentra-sentra UKM di lokasi strategis sehingga dapat membawa manfaat bagi pengembangan UMKM lokal Kabupaten Padang Pariaman menjadi lebih maju.
Wakil Bupati Suhatri Bur terlihat senang dan bahagia dengan hasil yang disampaikan peserta VKN. Dia mengakui bahwa banyak yang harus dibenahi dalam bidang UMKM.
"UMKM di Padang Pariaman memang belum sebanyak dan sebagus UMKM daerah yang sudah maju. Namun, kami selalu berupaya membenahi kekuarangan yang ada. Untuk itu, kami senang dan bahagia diberi masukan oleh peserta VKN yang terdiri dari pejabat eselon II seluruh Indonesia," kata Suhatri Bur didampingi Kabag HUmas dan Protokol Andri Satria MAsri dan Tafril daru BKPSDM.
Selain UMKM, lanjut Wabup, daerah Padang Pariaman juga memiliki pemandagan yang indah untuk dikunjuungi. Kombinasi pegunungngan, dataran dan pantai membuat Padang Pariaman surga wisata, baik wisata alam, pantai, kuliner maupun minat khusus.
"Di sini ada Lubuk Nyarai yang dinyatakan objek wisata kelas dunia oleh lembaga dunia," tambah mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu. (rel/wis)
from BANGUN PIAMAN.COM : Portal Berita Online http://bit.ly/2WcopEA
via IFTTT
0 Response to "Peserta PKN Nasional Jatim Sumbang Saran Untuk Pengembangan UKM Padang Pariaman"
Post a Comment