ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Parik Malintang, BANGUNPIAMAN.COM----Keberhasilan Forum Kabupaten Sehat (FKS) merupakan tanggungjawab bersama. Karena masalah kesehatan merupakan masalah yang komplek dan perlu keterlibatan semua pihak.
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman H. Jonpriadi, SE, MM, Rabu (31/07) di hadapan peserta rapat Koordinasi dan Persiapan Penilaian Kabupaten Sehat di Kabupaten Padang Pariaman yang berlangsung di aula Bapelitbangda Kabupaten Padang Pariaman di Parik Malintang.
Rapat dihadiri Kepala Bapelitbangda Ali Amran, Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman Rahmat Tuanku Sulaiman, OPD, pengurus FKS, camat dan instansi terkait lainnya.
Dikatakan Jonpriadi, jika tidak ada dukungan dari OPD, camat, walinagari dan masyarakat maka penilaian FKS tersebut tidak akan berhasil. Karena masalah kesehatan tidak hanya tanggungjawab Dinas Kesehatan dan FKS saja, tapi saling terkait dengan OPD lain seperti Bapelitbangda, Dinas PU, Dinas Pendidikan, Lingkungan Hidup, Sosial dan seterusnya. Juga perlu dukungan wali nagari dan camat yang memiliki mitra dengan Kelompok Kerja (Pokja) Nagari Sehat dan Forum Kecamatan Sehat di tingkat kecamatan.
“Walaupun FKS-nya berlari kencang, kalau OPD, camat dan walinagari tidak mendukung, juga tidak akan ada apa-apa FKS. Untuk itu, mari kita dukung bersama-sama keberhasilan penilaian Kabupaten Sehat ini,” ajak Jonpriadi.
Jonpriadi mengakui, merubah perilaku hidup sehat masyarakat itu tidak mudah. Sering dia datang ke nagari-nagari masih menemui kondisi sudah disediakan toilet untuk buang besar, tapi sebagian masyarakatnya masih belum mau memanfaatkan. Mereka masih senang buang air besar ke sungai atau ke kolam. Alasannya, buang air besar itu untuk makanan ikan. "Rezekinya ikan, itu katanya ketika ditanya. Ini yang perlu dirubah,” tutur Jonpriadi.
Sementara itu, Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman Rahmat Tuanku Sulaiman menyebutkan, dengan lolosnya Padang Pariaman verifikasi penilaian administrasi patut menjadi perhatian dan bersiap untuk menerima tim verifikasi lapangan awal Agustus 2019 ini. Tinggal satu langkah lagi untuk meraih prestasi penghargaan Swasti Saba Wiwerda (Penghargaan Kabupaten Sehat Level 2). “Untuk itu, kesiapan Pemerintah Kabupaten bersama OPD-nya sangat menentukan apakah mampu meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda ini,” tutur Rahmat.
Menurut Rahmat, sebelumnya tahun 2015 Padang Pariaman sudah meraih Swasti Saba Padapa (Penghargaan Kabupaten Sehat Level 1). Tahun ini empat tatanan yang diusulkan, yakni tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, tatanan kawasan permukiman sarana & prasarana sehat, tatanan kawasan pariwisata sehat dan tatanan ketahanan pangan dan gizi. Sebelumnya hanya diusulkan tiga tatanan pertama. (rel/wis)
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman H. Jonpriadi, SE, MM, Rabu (31/07) di hadapan peserta rapat Koordinasi dan Persiapan Penilaian Kabupaten Sehat di Kabupaten Padang Pariaman yang berlangsung di aula Bapelitbangda Kabupaten Padang Pariaman di Parik Malintang.
Rapat dihadiri Kepala Bapelitbangda Ali Amran, Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman Rahmat Tuanku Sulaiman, OPD, pengurus FKS, camat dan instansi terkait lainnya.
Dikatakan Jonpriadi, jika tidak ada dukungan dari OPD, camat, walinagari dan masyarakat maka penilaian FKS tersebut tidak akan berhasil. Karena masalah kesehatan tidak hanya tanggungjawab Dinas Kesehatan dan FKS saja, tapi saling terkait dengan OPD lain seperti Bapelitbangda, Dinas PU, Dinas Pendidikan, Lingkungan Hidup, Sosial dan seterusnya. Juga perlu dukungan wali nagari dan camat yang memiliki mitra dengan Kelompok Kerja (Pokja) Nagari Sehat dan Forum Kecamatan Sehat di tingkat kecamatan.
“Walaupun FKS-nya berlari kencang, kalau OPD, camat dan walinagari tidak mendukung, juga tidak akan ada apa-apa FKS. Untuk itu, mari kita dukung bersama-sama keberhasilan penilaian Kabupaten Sehat ini,” ajak Jonpriadi.
Jonpriadi mengakui, merubah perilaku hidup sehat masyarakat itu tidak mudah. Sering dia datang ke nagari-nagari masih menemui kondisi sudah disediakan toilet untuk buang besar, tapi sebagian masyarakatnya masih belum mau memanfaatkan. Mereka masih senang buang air besar ke sungai atau ke kolam. Alasannya, buang air besar itu untuk makanan ikan. "Rezekinya ikan, itu katanya ketika ditanya. Ini yang perlu dirubah,” tutur Jonpriadi.
Sementara itu, Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman Rahmat Tuanku Sulaiman menyebutkan, dengan lolosnya Padang Pariaman verifikasi penilaian administrasi patut menjadi perhatian dan bersiap untuk menerima tim verifikasi lapangan awal Agustus 2019 ini. Tinggal satu langkah lagi untuk meraih prestasi penghargaan Swasti Saba Wiwerda (Penghargaan Kabupaten Sehat Level 2). “Untuk itu, kesiapan Pemerintah Kabupaten bersama OPD-nya sangat menentukan apakah mampu meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda ini,” tutur Rahmat.
Menurut Rahmat, sebelumnya tahun 2015 Padang Pariaman sudah meraih Swasti Saba Padapa (Penghargaan Kabupaten Sehat Level 1). Tahun ini empat tatanan yang diusulkan, yakni tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, tatanan kawasan permukiman sarana & prasarana sehat, tatanan kawasan pariwisata sehat dan tatanan ketahanan pangan dan gizi. Sebelumnya hanya diusulkan tiga tatanan pertama. (rel/wis)
from BANGUN PIAMAN.COM : Portal Berita Online https://ift.tt/2ynZzr1
via IFTTT
0 Response to "Jonpriadi : Forum Kabupaten Sehat Perlu Dukungan OPD"
Post a Comment